JAMBI - Mr Babis C Fasoula dan Mr Alireza, sangat mengagumi Batu Sungai Merangin. Ini terlihat saat Tim Evaluator Unesco Global Geopark (UGG) tersebut mengunjungi Pusat Informasi Geologi (Museum PIG) pada hari kedua, Minggu (09/10).
Tak henti-hentinya Mr Alireza mengamati Batu Sungkai yang berada di Museum PIG. Bahkan tangan Mr Babis C Fasoula sempat meraba batu berlubang tersebut beberapa saat.
‘’Saya masih meraskan betul serat kayu pada batu ini, ’’ ujarnya.
Batu Sungkai jelasnya memang berasal dari batang kayu yang menjadi fosil, berusia jutaan tahun lalu yang sekarang sudah berubah wujud menjadi batu. Meskipun sudah menjadi batu, tapi bentuk dan serat kayunya masih sangat terlihat.
Hal tersebut juga dibenarkan Bupati Merangin H Mashuri dan Wabup Merangin Nilwan Yahya, yang turut mendampingi tim assesor Geopark Merangin-Jambi tersebut. Mereka juga sempat melihat berbagai bukti geologi lainnya di museum tersebut.
Sebelumnya pada pagi harinya tim evaluator UGG itu, bersama bupati dan wabup Merangin mengunjungi Pasar tradisional Rantau Panjang Tabir. Di pasar itu tim assesor sempat singgah di toko menjual tikar, ambung dan peralatan tradisional lainnya.
Baca juga:
Indonesia Makes Us Feel ALIVE!
|
Mereka lalu bergeser ke cultural site Rumah Tuo Rantau Panjang Tabir. Kedua evaluator UGG itu cukup kagum dengan rumah tersebut dan naik ke rumah panggung itu bersama bupati dan wabup Merangin serta rombongan.Dari Museum PIG, rombongan bertolak ke SMK Negeri 6 Merangin di Desa Dusun Tuo Kecamatan Lembah Masurai.
Di SMK Pertanian itu, tim evaluator menyerutup kopi hasil racikan para pelajar yang diberi lebel Kopi 6.Mr Alireza juga sempat meracik kopi sendiri dengan peralatan minum kopi yang dimiliki SMK favorite anak-anak Merangin itu. Di perkarangan sekolah tersebut, Mr Babis C Fasoula dan Mr Alireza bersama bupati dan wabup, menenam pohon pelindung.
Baca juga:
Jambi Tempat Bersejarah Umat Budha!
|
Selanjutnya Mr Babis C Fasoula dan Mr Alireza masih didampingi bupati dan wabup Merangin memantau keberadaan situs Batu Silindrik Pratintuo di desa tersebut. Batu yang berusia jutaan tahun lalu itu merupakan tempat pemujaan kehidupan sebelum masehi.
Menjelang sore hari rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke kawasan Geopark Danau Pauh. Pada malam harinya di Pendopo Danau Pauh dilakukan acara makan malam bersama warga setempat.
‘’Terimakasih kepada Mr Babis C Fasoula dan Mr Alireza dan rombongan yang sudah menyempatkan waktu berkunjung ke Merangin, untuk melakukan assesmen Geopark Merangin-Jambi, ’’ ujar Bupati pada acara makan malam itu.
Seluruh masyarakat Kabupaten Merangin jelas bupati, sangat senang dan bahagia sekali apabila Geopark Merangin-Jambi bisa masuk dalam daftar UGG, berdasarkan assesmen yang dilakukan tim evaluator UGG.Pada jamuan makan makan di kawasan Geopark Danau Pauh itu, ditampilkan tari-tarian setempat, termasuk Tari Khadam dan lantunan lagu-lagu daerah. Malam itu tim evaluator terlihat sangat terhibur, lalu istirahat bermalam di sebuah homestay di kawasan Danau Pauh Jangkat. (IS/guh)